MONYET DAN I-PHONE

Di hutan yang lebat, hiduplah sekelompok monyet yang sangat nakal dan penasaran. Mereka selalu mencari tahu tentang semua hal baru yang muncul di sekitar mereka. Suatu hari, monyet-monyet ini melihat seorang pengunjung yang sedang bermain dengan sebuah iPhone di taman. Monyet-monyet itu sangat tertarik dan ingin tahu tentang benda misterius tersebut.

“Hei, apa itu?” tanya Moni, monyet yang paling penasaran.

“Sepertinya itu sesuatu yang sangat menarik! Ayo kita dekati!” sahut Miko, monyet yang paling berani di antara mereka.

Mereka pun bergerak mendekati pengunjung tersebut dengan hati-hati. Melihat iPhone yang berkilau, Moni merasa tidak bisa menahan diri. Dengan cepat, ia melompat dan berhasil mengambil iPhone tersebut dari tangan si pengunjung!

Pengunjung itu terkejut, tetapi tidak bisa berbuat banyak karena monyet-monyet itu sudah melarikan diri ke pohon. Monyet-monyet pun berkumpul di dahan yang tinggi untuk melihat benda baru mereka.

“Bagaimana cara menggunakannya?” tanya Miko, mengamati iPhone dengan penuh rasa ingin tahu.

“Biarkan aku coba,” kata Moni sambil menyentuh layar iPhone dengan kakinya. Tiba-tiba, layar itu menyala, dan mereka melihat berbagai gambar dan suara.

“Wow, lihat! Ada gambar-gambar lucu!” teriak Miko, terpesona oleh suara dan gambar yang muncul.

Satu per satu, monyet-monyet berusaha untuk menjelajahi semua fungsi iPhone. Mereka menekan layar, menggoyangkan ponsel, dan terdengar suara tawa dan riuh rendah dari mereka. Moni bahkan berhasil membuat panggilan video, dan mereka semua tertawa melihat diri mereka sendiri di layar.

Namun, semakin lama, monyet-monyet itu mulai mengacaukan semua aplikasi di iPhone tersebut. Mereka secara tidak sengaja membuka berbagai game, mengubah pengaturan, dan merekam video mereka yang konyol.

Namun, tidak semua hal berjalan mulus. Tiba-tiba, iPhone itu terjatuh dari dahan dan jatuh ke tanah. iPhone pun pecah dan mati. Monyet-monyet itu tertegun, merasa sangat bersalah.

“Uh-oh, kita telah merusaknya!” kata Moni dengan penuh ketakutan. “Apa yang harus kita lakukan?”

Ketika pengunjung itu kembali dan melihat iPhone-nya yang rusak, ia merasa sangat sedih. Namun, ketika ia melihat sekelompok monyet yang tampak kebingungan dan menyesal, hatinya mulai lembut. Alih-alih marah, ia tersenyum.

“Hei, lihatlah, kalian sangat lucu!” katanya sambil tertawa. “Apa kalian suka bermain dengan iPhone ini?”

Monyet-monyet itu mengangguk dengan penuh penyesalan dan berusaha untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bermaksud merusak benda itu. Pengunjung pun merasa terhibur dengan tingkah laku mereka.

“Dengarkan, kalian bisa bermain lagi, tapi harus lebih hati-hati. Mari kita coba bersama-sama!” kata pengunjung itu. Ia mengambil iPhone yang rusak dan menunjukkan pada monyet-monyet cara menggunakan ponsel dengan benar.

Monyet-monyet itu sangat senang bisa bermain lagi dengan bantuan si pengunjung. Mereka belajar cara menggunakan iPhone dengan baik dan mulai bermain berbagai game yang menyenangkan.

Sejak saat itu, pengunjung sering datang ke hutan untuk bermain dengan monyet-monyet itu, dan mereka menjadi teman baik. Monyet-monyet pun belajar untuk menjaga benda-benda orang lain dan tidak merusaknya.

Akhir Cerita.